ads here

J. K. Rowling -1- Harry Potter and the Philosopher's Stone

advertise here
J. K. Rowling -1- Harry Potter and the Philosopher's Stone
Novel karangan J.K. Rowling yang pertama ini langsung mendapat sambutan besar di dunia. Ceritanya memang penuh dengan patualangan, persahabatan, misteri, dan penuh kejutan. Tokoh utamanya, Harry Potter, ia gambarkan dengan detail, mulai dari penampilan, kebiasaan, cara bicara, sampai dengan suasana hati yang sedang dirasakan. Begitu pula dengan tokoh-tokoh yang lainnya, seperti Ronald Weasley yang selalu canggung dan tidak percayadiri, Hermione Granger yang pintar tetapi agak menonjolkan diri, Neville Longbottom yang selau diejek oleh Malfoy dan kawan-kawan, Draco Malfoy yang sombong, Crabbe dan Goyle yang selalu menjadi “ekor” Malfoy, Fred dan George Weasley yang selalu membuat lelucon dan keonaran, Molly Weasley sang ibu yang penuh kasih sayang, Albus Dumbledore yang bijaksana, pintar, dan berpikiran panjang, Minerva McGonagall yang berwibawa, Rubeus Hagrid yang cinta akan binatang-binatang buas, Severus Snape yang penuh misteri, Quirrel yang gagap, Flitwick guru kecil yang baik, dan lain-lain.

Alur dalam novel ini cukup jelas digambarkan, karena Rowling menceritakannya secara berurutan berdasarkan musim atau bulan yang membuat pembaca terbawa oleh jalan cerita. Latar atau setting tempat juga sangat jelas digambarkan Rowling, ia menuliskan latar dengan detail dan masuk akal, pembaca seolah-olah sedang berada dalam tempat yang sedang digambarkan itu. Dalam novel ini, sudut pandang Rowling adalah orang ketiga diluar cerita yang menguasai setiap adegan dalam novel. Cara bercerita yang Rowling gunakan bergaya bahasa sederhana namun lugas, padat, dan berisi sehingga pembaca tidak mudah bosan dengan bacaan. Akan tetapi, terdapat istilah yang seringkali lambat untuk dimengerti, contohnya Order of Merlin, Knut, Sickle, Galleon, Prefek, Grindelwald, asphodel, wormwood, bezoar, aconite, Quidditch, Seeker, Tarsah, dan lain-lain. Cerita dalam novel ini berdasarkan atas 95% imajinasi dan 5% kenyataan yang berarti sama sekali bukan imajinasi Rowling. Dari novel ini kita dapat memetik amanat, yaitu kita tidak boleh cepat curiga terhadap seseorang karena penampilan luarnya saja.

Click to comment