Penulis: Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
Syarah dan Ta’liq: Syaikh Shalih Fauzan al-Fauzan
Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam. Buku ini adalah terjemahan dari kitab karangan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang berjudul, “Durus fi syarhi Nawaqidh Al-Islam” yang membahas tentang pembatal-pembatal keislaman, sumber kemurtadan yang berasal dari ucapan, keyakinan perbuatan dan keraguan. Berikut di antara penjelasannya:
***
Pelajaran ke-empat
Penjelasan pembatal yang Ke-tiga
Yaitu barangsiapa yang tidak mengkafirkan orang-orang, atau ragu atas kekafiran mereka, atau membenarkan ajaran mereka, maka ia telah kafir.
Penjelasan:
Perkataan Syaikh Muhammad, “Yang Ketiga.” Maksudnya yang ketiga dari pembatal-pembatal keislaman: Barangsiapa tidak mengkafirkan orang-orang musyrik maka, ia telah kafir; karena wajib bagi setiap muslim untuk mengkafirkan siapa saja yang dikafirkan Allah dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Allah telah mengkafirkan kaum musyrikin para penyembah berhala dan selain mereka yang menyembah selain Allah, mengkafirkan siapa saja yang tidak beriman kepada para Rasul atau sebagian dari Rasul sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah An-Nabawiyah. Allah mengkafirkan kaum Musyrikin dari golongan orang-orang Yahudi dan Nashrani dan penyembah berhala. Maka wajib bagi setiap Muslim untuk meyakini kekafiran mereka dengan hatinya, sebagai bentuk keikutsertaan dalam pengkafiran Allah dan Rasul-Nya terhadap mereka.
Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itu ialah Al-Masih putera Maryam”.” (Al-Ma’idah: 17).
DOWNLOAD EBOOK DI SINI
Syarah dan Ta’liq: Syaikh Shalih Fauzan al-Fauzan
Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam. Buku ini adalah terjemahan dari kitab karangan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang berjudul, “Durus fi syarhi Nawaqidh Al-Islam” yang membahas tentang pembatal-pembatal keislaman, sumber kemurtadan yang berasal dari ucapan, keyakinan perbuatan dan keraguan. Berikut di antara penjelasannya:
***
Pelajaran ke-empat
Penjelasan pembatal yang Ke-tiga
Yaitu barangsiapa yang tidak mengkafirkan orang-orang, atau ragu atas kekafiran mereka, atau membenarkan ajaran mereka, maka ia telah kafir.
Penjelasan:
Perkataan Syaikh Muhammad, “Yang Ketiga.” Maksudnya yang ketiga dari pembatal-pembatal keislaman: Barangsiapa tidak mengkafirkan orang-orang musyrik maka, ia telah kafir; karena wajib bagi setiap muslim untuk mengkafirkan siapa saja yang dikafirkan Allah dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Allah telah mengkafirkan kaum musyrikin para penyembah berhala dan selain mereka yang menyembah selain Allah, mengkafirkan siapa saja yang tidak beriman kepada para Rasul atau sebagian dari Rasul sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah An-Nabawiyah. Allah mengkafirkan kaum Musyrikin dari golongan orang-orang Yahudi dan Nashrani dan penyembah berhala. Maka wajib bagi setiap Muslim untuk meyakini kekafiran mereka dengan hatinya, sebagai bentuk keikutsertaan dalam pengkafiran Allah dan Rasul-Nya terhadap mereka.
Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itu ialah Al-Masih putera Maryam”.” (Al-Ma’idah: 17).
DOWNLOAD EBOOK DI SINI