Pidi Baiq - Drunken Molen |
Cacatnya Harian Pidi Baiq
Kumpulan Kisah Tidak Teladan
Saya bangun siang. Tapi itu masih mending, masih pukul sembilan, karena biasanya saya bangun pukul dua belas siang. Saya memang pemalas. Tapi, untuk apa saya rajin kalau saya merasa diri ini sudah pandai? Samalah itu seperti halnya kamu, tidak perlu hemat lagi karena kamu sudah kaya, sudah mendapatkan pangkalnya (Sales Badminton).
“Buku Ini Jangan Dibaca!”–Jaya Suprana, Pakar Kelirumologi
Hawa jahat jelas sekali memancar dari seluruh Cacatan Harian orang yang bernama belakang Baiq ini. Sayang sekali tak digelar pengadilan untuk membuktikannya karena tak ada pengaduan.
–KHAZANAH
Buku ini sangat aneh. Walaupun saya belum membacanya.
–Candil, Vokalis SEURIEUS