Novel Menuju Titik Nol – Agatha Christie
"Saya suka cerita detektif yang baik," kata Mr. Treves. "Sayang awal-awal cerita itu biasanya salah! Dimulai dengan pembunuhan -padahal pembunuhan adalah akhirnya. Segalanya berawal jauh sebelumnya, kadang-kadang bertahun-tahun sebelumnya, dengan segala macam kejadian yang berkaitan, yang mengarahkan orang-orang tertentu, pada suatu waktu tertentu, ke tempat tertentu pula. Semua mengarah ke satu titik... Kemudian, ketika saatnya tiba... terjadilah! Titik Nol!"
Mr. Treves duduk merenung di depan perapian, merenungkan segala kejadian yang dialaminya hari itu.
"Bahkan sekarang." lanjutnya, "sebuah pembunuhan sedang dipersiapkan. Seandainya aku berniat menulis cerita pembunuhan yang brutal dan bergelimang darah, cerita itu akan kumulai dengan seorang pria tua yang duduk merenung di depan perapian... berpikir-pikir, merancang... dan mengarahkan segala kejadian serta orang-orang tertentu menuju titik nol."
"Saya suka cerita detektif yang baik," kata Mr. Treves. "Sayang awal-awal cerita itu biasanya salah! Dimulai dengan pembunuhan -padahal pembunuhan adalah akhirnya. Segalanya berawal jauh sebelumnya, kadang-kadang bertahun-tahun sebelumnya, dengan segala macam kejadian yang berkaitan, yang mengarahkan orang-orang tertentu, pada suatu waktu tertentu, ke tempat tertentu pula. Semua mengarah ke satu titik... Kemudian, ketika saatnya tiba... terjadilah! Titik Nol!"
Mr. Treves duduk merenung di depan perapian, merenungkan segala kejadian yang dialaminya hari itu.
"Bahkan sekarang." lanjutnya, "sebuah pembunuhan sedang dipersiapkan. Seandainya aku berniat menulis cerita pembunuhan yang brutal dan bergelimang darah, cerita itu akan kumulai dengan seorang pria tua yang duduk merenung di depan perapian... berpikir-pikir, merancang... dan mengarahkan segala kejadian serta orang-orang tertentu menuju titik nol."