Mimpi burukku berawal seperti ini.
Aku sedang berdiri di jalanan sunyi di sebuah kota pantai kecil. Saat itu
tepat tengah malam. Badai menerjang. Dera angin dan hujan mencabik-cabik
deret pepohonan palem sepanjang trotoar. Bagunan semen merah jambu dan
kuning menjajari tepi jalan, jendela-jendelanya tertutupi papan. Satu blok di
depan, melewati semak-semak kembang sepatu, lautan tampak bergulung
ganas.
Florida, pikirku. Meski aku tak yakin bagaimana aku bisa tahu itu. Aku
tak pernah menginjakkan kakiku di Florida sebelumnya.
Kemudian aku mendengar suara derap kaki hewan menapaki jalan. Aku
menoleh dan melihat temanku Grover berlari terbirit-birit.
Betul, aku bilang derap kaki hewan.
Click to comment
Subscribe to:
Post Comments (Atom)