Ahmad Fuadi - Ranah 3 Warna |
Mendaki Tiga Puncak Bukit
Aden duduk di sebelah atas ya. Dan seperti biasa, aden
pasti menang!” teriak Randai pongah, sambil memanjat
ke puncak batu hitam yang kami duduki. Batu sebesar gajah
ini menjorok ke Danau Maninjau, dinaungi sebatang pohon
kelapa yang melengkung seperti busur.
”Jan gadang ota. Jangan bicara besar dulu. Ayo buktikan
siapa yang paling banyak dapat ikan,” sahutku sengit. Aku
duduk di bagian batu yang landai sambil menjuntaikan kaki
ke dalam air danau yang jernih. Sekeluarga besar ikan supareh
seukuran kelingking tampak berkelebat lincah, kerlap-kerlip
keperakan. Dengan takut-takut mereka mulai menggigiti sela-
sela jari kakiku. Geli-geli.
Hampir serentak, tangan kami mengayun joran ke air yang
biru. Bukan supareh yang kami incar, tapi ikan yang lebih
besar seperti gariang atau kailan panjang. Randai sedang libur
panjang dari ITB dan aku baru tamat dari Pondok Madanidi
Ponorogo. Ini saat menikmati kembali suasana kampung kami: